PRODUSEN KANTONG SAMPAH PLASTIK

PRODUSEN KANTONG SAMPAH PLASTIK (TRASH BAG)
Melayani pemesanan kantong sampah plastik hitam & warna, baik untuk perkantoran, supermarket, hotel, dan apartemen. Kami juga melayani pemesanan kantong sampah medis untuk rumah sakit. Barang tidak ready, hanya melayani pemesanan, ukuran sesuai permintaan (custom), minimal pemesanan 300kg per ukuran.

HUBUNGI KAMI:
SMS/WA/Call: 0852.3392.5564 | 0877.0282.1277 | 08123.258.4950
Phone/Fax: 031- 8830487
Email: limcorporation2009@gmail.com

Terancamnya Kehidupan Hewan di Laut Karena Ulah Manusia

Jual Kantong Sampah Murah - Lim Corporation

Pada Minggu (18/11) Laude M. Saleh Hanan, volunteer Yayasan Wakatobi, yang menjadi Ketua Badan Promosi Wakatobi, bersama dengan WWF dan Akademi Komunitas Perikanan serta Kelautan (AKKP) Wakatobi menemukan Paus Sperma (P. Macrocephalus) yang telah menjadi bangkai di perairan Desa Kapota, Kecamatan Wangi Wangi Selatan, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara.

Sedihnya, saat melaksanakan pemeriksaan terhadap organ dalam paus tersebut, berbagai sampah ditemukan. Dari hasil identifikasi yang dilakukan dosen AKKP Wakatobi, ditemukan beberapa jenis sampah plastik yaitu: gelas plastik 750 gram (115 buah), plastik keras 140 gra, (19 buah), botol plastik 150 gram (4 buah), kantong plastik 260 gram (25 buah), serpihan kayu 740 gram (6 potong), sandal jepit 270 gram (2 buah), karung nilon 200 gram (1 potong), tali rafia 3260 gram (lebih dari 1000 potong), di dalam tubuh paus.

Baca Juga:
Secara total, berat sampah yang dimakan hewan malang tersebut berjumlah kurang lebih 5,9 kilogram. Ini bukan angka yang sedikit. Apalagi, sebagian besar sampah tadi telah berubah warna. Hal ini menandakan bahwa sampah-sampah tersebut berada di dalam tubuh paus ini dan mengendap dalam waktu yang lama. Jauh sebelum ditemukannya plastik pada tubuh paus sperma di Wakatobi ini, banyak hewan laut yang tak sengaja mengonsumsi jenis sampah yang sulit terurai tersebut. Mulai dari lobster, ikan pari, lumba-lumba, ubur-ubur, bayi anjing laut, paus pilot jantan dan yang lainnya.

Hewan laut yang berada di perairan dalam pun tak bisa menghindari ancaman sampah plastik. sebab, kantong plastik belanjaan berhasil ditemukan di kedalaman 10.994 meter di Palung Mariana. Perlu diketahui bahwa Palung Mariana adalah tempat terdalam di Bumi. Fakta ini membuktikan betapa daruratnya masalah sampah plastik di dunia. saat ini, sekelompok peneliti Austria juga telah menemukan bukti bahwa mikroplastik–potongan, fragmen, dan serat plastik–ternyata terakumulasi pada kotoran manusia. Artinya, setelah hewan laut memakan sampah plastik, kemudian manusia ikut menelannya melalui tuna, udang, atau lobster, dll.

Sampah plastik dari manusia dan bahayanya bagi hewan laut

Seberapa banyak plastik yang diproduksi manusia? Menurut Our World in Data, pada 1950, dunia hanya memproduksi dua juta ton per tahunnya. Namun, sejak saat itu, produksi tahunan plastik meningkat hingga mencapai 200 kali lipat--menjadi 7,8 miliar ton di 2015. Jumlah ini setara dengan massa 2/3 populasi dunia.Plastik, seperti yang kita tahu, dapat bertahan lama di Bumi, bahkan sampai 60-70 tahun. Dan plastik yang dibuat pada masa awal pun kemungkinan masih ada hingga saat ini.


Menurut para penelti dari Environment Agency Austria dan Medical University of Vienna, setengah dari total plastik yang ada saat ini, berasal dari abad ke-21. Namun hanya 20% sampah plastik yang didaur ulang. Pada akhirnya, sekitar 10 miliar ton plastik berakhir di lautan setiap tahunnya.Plastik yang ada di laut bisa berasal dari daratan maupun perairan. Sementara yang dari daratan berasal dari kehidupan modern manusia, di mana plastik sering dipakai untuk 'barang sekali pakai' seperti botol, gelas, dan alat makan plastik, serta pembersih telinga.

Sampah-sampah ini akan sangat berbahaya bagi hewan laut karena mereka akan mengira plastik sebagai makanannya dan akhirnya mengonsumsinya. Penyu misalnya, mereka tidak bisa membedakan kantong plastik dengan ubur-ubur, sehingga sering mengonsumsinya tanpa sengaja. Saat sampah plastik masuk kepencernaan hewan laut, itu dapat menngakibatkan penyumbatan dan akhirnya kematian. Menurut riset, pada tahun 2050, spesies laut di Bumi akan mengonsumsi plastik. Namun melihat berbagai kejadian terkait, kami takut bahwa hal tersebut tidak memerlukan waktu lama hingga terjadi. Bisa saja dalam beberapa tahun kabar buruk tersebut terjadi bila kita tak mau mengubah perilaku kita terhadap penggunaan plastik sekali pakai.

Meskipun sulit untuk mengubah kebiasaan, namun usaha kecil dalam kehidupan sehari-hari bisa mengurangi jumlah sampah plastik. Jika Anda tidak ingin melihat lagi kasus hewan laut yang tewas akibat mengonsumsi plastik.

Cara yang dapat dilakukan adalah membatasi penggunaan plastik sekali pakai. Dapat dimulai dengan cara berikut: 

1. Tukar sedotan plastik: Untuk membantu mengurangi sampah plastik, Anda bisa menggantinya dengan sedotan bambu atau baja. Bawa sedotan ramah lingkungan tersebut setiap Anda pergi ke restoran.
2. Membawa botol minuman sendiri: Selalu bawa botol minuman sendiri ketika bepergian. Ini menghindari Anda membeli minuman dalam botol atau gelas plastik. Dengan begitu, sampah plastik pun dapat berkurang.
3. Batasi pembelian online: Barang-barang yang dikirim ke rumah Anda, terkadang dibungkus dengan plastik. Salah satu cara untuk mengurangi penggunaan plastik adalah dengan membatasi pembelian online. Anda bisa membeli kebutuhan di toko terdekat lalu membawanya dengan tote bag–tanpa kantung plastik.


4. Jangan membuang sampah sembarangan: Jika Anda pergi berlibur ke pantai, pastikan tidak ada sampah plastik yang tertinggal di sana. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, sampah plastik yang mengapung di lautan dapat membahayakan kehidupan hewan di sana.
5. Daur ulang: Memang tidak semua plastik bisa didaur ulang. Namun, beberapa barang--seperti botol minuman dan pot tanaman--dapat Anda recycle. Kreasikan sampah plastik menjadi hiasan atau barang lain yang dibutuhkan di rumah.
6. Bergabung dengan komunitas peduli lingkungan: Jika memiliki waktu luang di akhir pekan, Anda bisa bergabung dengan komunitas peduli lingkungan. Biasanya, mereka akan melakukan kegiatan membersihkan sampah juga membagikan informasi mengenai daur ulang plastik yang mudah diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Kami, National Geographic Indonesia juga mengajak sahabat-sahabat semua untuk senantiasa menjaga Bumi kita dari permasalahan sampah plastik yang kita buat. Oleh karena itu, kami tidak akan pernah bosan untuk bertanya, "Bumi atau plastik?". Dan hari ini kami mengajak sahabat-sahabat semua untuk lantang berteriak "Saya pilih Bumi!"
Jual Kantong Sampah Plastik

*Info lengkap mengenai harga Kantong Sampah Plastik silahkan klik DISINI

Bila Anda membutuhkan dan ingin memesan Kantong Sampah Plastik atau Plastik Pertanian & Perkebunan untuk budidaya tanaman atau untuk pembibitan atau digunakan untuk yang lainnya dengan harga murah silakan Anda menghubungi kami melalui SMS/CALL/WA pada hari dan jam kerja (Minggu dan hari besar TUTUP)

Customer Service:
Telp: 031- 8830487 (Jam Kerja 08.00 - 16.00 WIB)
Mobile: 0877 0282 1277 / 0812 3258 4950 / 0852 3392 5564
Atau chat langsung dengan admin klik salah satu tautan berikut:

CATATAN:
- Minimal order 300 kg/ukuran/warna, ukuran custom
- Harga netto (tdk termasuk PPN)
- Harga franco Surabaya, belum termasuk ongkos kirim ke kota tujuan
- Harga tidak mengikat, bisa berubah setiap waktu

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Terancamnya Kehidupan Hewan di Laut Karena Ulah Manusia "

Posting Komentar