PRODUSEN KANTONG SAMPAH PLASTIK

PRODUSEN KANTONG SAMPAH PLASTIK (TRASH BAG)
Melayani pemesanan kantong sampah plastik hitam & warna, baik untuk perkantoran, supermarket, hotel, dan apartemen. Kami juga melayani pemesanan kantong sampah medis untuk rumah sakit. Barang tidak ready, hanya melayani pemesanan, ukuran sesuai permintaan (custom), minimal pemesanan 300kg per ukuran.

HUBUNGI KAMI:
SMS/WA/Call: 0852.3392.5564 | 0877.0282.1277 | 08123.258.4950
Phone/Fax: 031- 8830487
Email: limcorporation2009@gmail.com

Miris, Plastik Sekali Pakai Mampu Hancurkan Masa Depan Bumi Loh!

Jual Kantong Sampah Harga Murah - Lim Corporation

Ada yang berbeda dari gelaran car free day (CFD) yang rutin dilaksanakan di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Pada Minggu (21/72/2019) pagi, CFD kedatangan tamu berupa monster plastik raksasa yang tingginya mencapai empat meter. Monster itu diarak banyak orang dari sejak Bundaran HI hingga Taman Aspirasi, Silang Monas, yang berhadapan dengan Istana Negara.

Monster perwujudan sampah dari manusia itu diarak oleh sedikitnya 1.500 orang dari berbagai kalangan yang berasal dari 49 komunitas yang peduli terhadap sampah plastik. Arak-arakan monster plastik jadi perhatian warga yang sedang berolah raga pada momen CFD tersebut. Mereka kemudian ikut mengarak monster hingga tiba di Monas.

Baca Juga : 
Pawai akbar yang digagas koalisi dari 48 LSM lingkungan itu, memang untuk mengkampanyekan gawatnya bahaya sampah plastik. Dalam laporan Greenpeace tahun 2018 berjudul “Sebuah Krisis Kenyamanan”, dunia bisnis menjadi salah satu penyumbang produksi sampah plastik di Indonesia.

“Bisnis perusahaan barang kebutuhan sehari-hari (fast moving consumer goods) termasuk produk makanan, tumbuh sebesar 1-6 persen per tahun. Ini artinya volume sampah kemasan plastik akan terus bertambah,” ungkap Atha, Pengampanye Greenpeace Indonesia

Karena tingkat daur ulang yang sangat rendah, lanjutnya, maka harus ada tindakan nyata dari produsen dan Pemerintah untuk mengendalikan suplai plastik sekali pakai. Dengan cara menerapkan ekonomi sirkuler yaitu konsep penggunaan kembali (reuse). Konsep tersebut, diyakini bisa mengurangi sampah plastik di seluruh Indonesia, terutama Jakarta.

Produsen Besar

Pentingnya Pemerintah untuk mengambil tindakan, karena Indonesia tercatat sebagai negara produsen sampah plastik yang sangat tinggi di dunia. Data Bank Dunia tahun 2018 menyebutkan Indonesia menghasilkan 60 juta ton sampah, 15 persennya merupakan sampah plastik yang membanjiri daratan dan akhirnya bermuara ke lautan Indonesia.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 87 kota pesisir di Indonesia diketahui menjadi penyumbang 2 juta ton sampah plastik ke laut. Fakta ini harus menjadi perhatian semua pihak, terutama Pemerintah.

Simbol gawatnya ancaman plastik bagi Indonesia itu digambarkan pada sosok monster yang ada dalam pawai. Sosok monster plastik berupa makhluk laut dengan tinggi 4 meter yang terbuat dari 500 kg sampah muncul dari laut Jakarta dan bergerak menuju jantung ibukota di bundaran HI.

Besarnya bentuk monster menggambarkan ancaman nyata plastik siap menghancurkan bumi. Jika tidak segera diantisipasi, kerusakan makin menjadi.

Sebagai informasi, setiap harinya Jakarta menghasilkan 2.520 monster plastik seperti itu dari sampah yang dihasilkan oleh masyarakat.

Pandu Laut, komunitas peduli laut yang digagas Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, menjadi salah satu komunitas yang ikut bersuara pada pawai tersebut. Ketua Harian Pandu Laut Prita Laura –mantan penyiar salah satu TV swasta– mengatakan, pawai dilaksanakan untuk mengajak masyarakat umum mendeklarasikan komitmen anti sampah dalam keseharian.

Komitmen tersebut, misalnya adalah menolak kantong kresek sekali pakai, menolak sedotan plastik, memilih produk curah ketimbang sachet, memilah sampah di rumah, dan membersihkan sampah plastik layak daur ulang sebelum membuangnya. Semua tindakan tersebut lebih efektif dan berdampak besar karena langsung dilakukan masyarakat sebagai pengguna plastik.

Menurut Prita, masyarakat perlu disadarkan bahwa gaya hidup keseharian ternyata menghasilkan sampah yang besar dan akumulasinya telah nyata mengancam bumi. Sehingga perlu partisipasi masyarakat menghentikan produksi plastic dan sebarannya.

“Masing-masing kita punya senjata masing-masing untuk mengalahkannya, jika Pemerintah senjatanya adalah kebijakan, maka kita sebagai masyarakat senjatanya adalah mengubah gaya hidup yang tidak menggunakan plastik sekali pakai,” ucap dia.

Secara keseluruhan, 48 komunitas dan LSM lingkungan yang ikut melaksanakan pawai dan membuat deklarasi bersama yaitu pertama, mendesak Pemerintah untuk melarang plastik sekali pakai dan memberlakukan secara nasional. Kedua, mendesak Pemerintah untuk memperbaiki sistem tata kelola sampah, berupa penegakkan sistem pemilahan dari sumber hingga akhir, dan mendukung kemasan dalam negeri yang pro lingkungan, pro kearifan lokal, dan bebas plastik.

Ketiga, mendesak kepada produsen dan pelaku usaha untuk bertanggung jawab atas sampahnya dengan cara mengambil kembali sampah kemasan yang dihasilkannya, berinovasi dalam merancang kemasan plastik agar lebih mudah dipakai ulang, dan berinovasi dalam sistem pengiriman produk agar tidak mengandalkan plastik.



Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti pada kesempatan yang sama menyampaikan bahwa isu sampah plastik harus ditangani secara serius oleh Pemerintah Pusat maupun Daerah. Karena sampah plastik yang bermuara di lautan Indonesia pada akhirnya dimakan ikan-ikan dan kemudian ikan akan dikonsumsi oleh manusia.

“Nanti kita makan ikan yang isinya plastik. Nanti juga nelayan lebih banyak nangkap plastik daripada ikan. Padahal kan ikan merupakan sumber protein yang mudah didapat,” tuturnya.

Plastik Sekali Pakai

Untuk itu, Susi mengajak kepada semua pihak di seluruh Tanah Air berpartisipasi dalam pengurangan sampah plastik. Cara yang paling mudah dengan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.

“Mari kita mulai dari diri kita. Janji tidak mau lagi pakai kresek, sedotan plastik, botol plastik sekali pakai, dan kemasan saset,” ujarnya.

Sebagai gantinya, Susi menyarankan penggunaan produk ramah lingkungan, seperti tas kain dan botol minum (tumblr). Hal itu, selain menghentikan produksi sampah plastik, juga membangkitkan ekonomi kerakyatan dari produksi yang ramah lingkungan.

“Minum juga tidak usah pakai sedotan kayak baby, kan malu. Kecuali sedotannya bawa sendiri yang dari logam, bambu, atau kertas,” ucapnya.

Agar cepat terbiasa hidup anti plastik, Susi mendorong seluruh institusi Pemerintah segera menerbitkan peraturan pelarangan penggunaan kantong plastik sekali pakai. Upaya tersebut, sudah dilakukan sejumlah Pemerintah Provinsi dan Kota/Kabupaten.

“Sekarang, pemerintah Bali dan Banjarmasin sudah melarang pemakaian plastik sekali pakai. Namun, plastik masih begitu banyak. Apalagi kalau kita tidak mengurangi dan melarangnya,” tandasnya.

Senada hal itu,  Kaka ‘Slank’ yang turut hadir dalam kampanye itu mendorong Pemda di seluruh Indonesia, terutama DKI Jakarta turut melarang penggunaan plastik sekali pakai.

“Sebenarnya DKI Jakarta rada malu juga sih. Bali, Balikpapan, Banjarmasin, dan Bogor udah mulai duluan. Jakarta harus jadi trendsetter sebenarnya,” ucapnya.
Jual Kantong Sampah Plastik

*Info lengkap mengenai harga Kantong Sampah Plastik silahkan klik DISINI

Bila Anda membutuhkan dan ingin memesan Kantong Sampah Plastik atau Plastik Pertanian & Perkebunan untuk budidaya tanaman atau untuk pembibitan atau digunakan untuk yang lainnya dengan harga murah silakan Anda menghubungi kami melalui SMS/CALL/WA pada hari dan jam kerja (Minggu dan hari besar TUTUP)

Customer Service:
Telp: 031- 8830487 (Jam Kerja 08.00 - 16.00 WIB)
Mobile: 0877 0282 1277 / 0812 3258 4950 / 0852 3392 5564
Atau chat langsung dengan admin klik salah satu tautan berikut:

CATATAN:
- Minimal order 300 kg/ukuran/warna, ukuran custom
- Harga netto (tdk termasuk PPN)
- Harga franco Surabaya, belum termasuk ongkos kirim ke kota tujuan
- Harga tidak mengikat, bisa berubah setiap waktu

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Miris, Plastik Sekali Pakai Mampu Hancurkan Masa Depan Bumi Loh!"

Posting Komentar