Mengharukan, Penanganan Sampah di Pasar Tangsel Belum Juga Maksimal
Rabu, 02 Oktober 2019
Harga Kantong Plastik Hitam,
Harga Plastik Sampah Bening,
Jenis Kantong Sampah Plastik,
Kantong Plastik Sampah,
Kantong Plastik Sampah Hitam
Edit

Produsen Kantong Plastik Berkualitas - Lim Corporation
Masyarakat dan pedagang Kota Tangerang Selatan (Tangsel) merasa tak nyaman berbelanja ke pasar tradisional. Pasalnya, minimnya tempat pengelolaan sampah (TPS) yang dibangun Dinas Lingkungan Hidup (DLH) setempat membuat tumpukan sampah membusuk di pasar-pasar tersebut .Aldo Suhendi, salah satu pedagang Pasar Cimanggis mengatakan hampir setiap hari ratusan pedagang dan konsumen di pasar itu harus menghirup udara tak sedap dari tumpukan sampah dan itu sudah terjadi sejak tiga tahun lalu.
Baca Juga:
“Bau busuk dari sampah ini sangat menyengat, jangankan di luar, di dalam pasar saja aroma bau busuk ini sangat tercium. Masalah sampah memang tidak ditangani oleh Pemkot Tangsel. Kami pedagang sudah sering kali melaporkan ini, tetapi sampai sekarang tidak ada solusi,” kata Aldo kepada INDOPOS, Minggu (4/3).
Aldo mengaku, penyebab menumpuknya sampah di pasar tradisional ini karena instansi Pemkot Tangsel tidak membangun tempat pengelolaan sampah reuse, reduce, dan recycle (TPS3R). Sehingga, para pedagang yang ada pun terpaksa membuang limbah dagangan mereka ke beberapa tempat yang dijadikan TPS3R. Selain itu juga tumpukan limbah di pasar ini sangat jarang sekali diangkut dan dibuang ke TPA Cipeucang.
Pedagang lainya menyatakan karena tak adanya TPS maka akhirnya sampah menumpuk di pinggir jalan. Namun karena lama tak diangkut oleh DLH, sampah-sampah itu jadi membusuk. Sehingga banyak konsumen yang enggan datang ke pasar dan omset pedagang jadi menurun.
Sekretaris DLH Kota Tangsel, Yepi Suherman mengakui memang penanganan sampah di pasar tradisional belum maksimal. Hal itu dikarenakan minimnya TPS dan terus bertambahnya volume sampah yang dihasilkan pedagang dari kegiatan jual beli.
Suherman menyatakan ada beberapa kendala yang dihadapi DLH Tangsel dalam menanggulangi sampah di pasar tradisional. Di antaranya, ketiadaan lahan untuk menciptakan TPS baru serta minimnya kesadaran pedagang melakukan reuse, reduce, dan recycle dari limbah yang dihasilkan.
Suherman menuturkan jumlah TPS3R yang telah dibangun mencapai 49 unit dari target 54 unit. Akan tetapi dari total itu hanya 14 TPS3R yang beroperasi, sedangkan sisanya belum beroperasi.
Pengamat Lingkungan Hidup, Universitas Indonesia (UI), Tarsoen Waryono menyatakan, persoalan penumpukan sampah di Tangsel itu seharusnya dapat dicegah. Salah satunya Pemkot dapat mempergunakan lahan fasos-fasum dari perumahan untuk dibangun TPS. Kemudian juga menggalakkan bank sampah, serta memperbanyak lubang biopori jumbo untuk membusukkan sampah organik menjadi pupuk.
“Pemkotnya saja yang malas mencari solusi. Sebenarnya mudah, jika masyarakat dan pemkot mau bekerja sama mengatasi sampah. Di Tangsel pembangunan hunian kan sangat tinggi, kenapa tidak dipergunakan lahan yang diserahkan itu membangun TPS,” pungkasnya.
![]() |
Jual Kantong Sampah Plastik |
*Info lengkap mengenai harga Kantong Sampah Plastik silahkan klik DISINI
Bila Anda membutuhkan dan ingin memesan Kantong Sampah Plastik atau Plastik Pertanian & Perkebunan untuk budidaya tanaman atau untuk pembibitan atau digunakan untuk yang lainnya dengan harga murah silakan Anda menghubungi kami melalui SMS/CALL/WA pada hari dan jam kerja (Minggu dan hari besar TUTUP)
Customer Service:
Telp: 031- 8830487 (Jam Kerja 08.00 - 16.00 WIB)
Mobile: 0877 0282 1277 / 0812 3258 4950 / 0852 3392 5564
Email: limcorporation2009@gmail.com
Atau chat langsung dengan admin klik salah satu tautan berikut:
CATATAN:
- Minimal order 300 kg/ukuran/warna, ukuran custom
- Harga netto (tdk termasuk PPN)
- Harga franco Surabaya, belum termasuk ongkos kirim ke kota tujuan
- Harga tidak mengikat, bisa berubah setiap waktu
0 Response to "Mengharukan, Penanganan Sampah di Pasar Tangsel Belum Juga Maksimal"
Posting Komentar