PRODUSEN KANTONG SAMPAH PLASTIK

PRODUSEN KANTONG SAMPAH PLASTIK (TRASH BAG)
Melayani pemesanan kantong sampah plastik hitam & warna, baik untuk perkantoran, supermarket, hotel, dan apartemen. Kami juga melayani pemesanan kantong sampah medis untuk rumah sakit. Barang tidak ready, hanya melayani pemesanan, ukuran sesuai permintaan (custom), minimal pemesanan 300kg per ukuran.

HUBUNGI KAMI:
SMS/WA/Call: 0852.3392.5564 | 0877.0282.1277 | 08123.258.4950
Phone/Fax: 031- 8830487
Email: limcorporation2009@gmail.com

Wow, Perenang Ini Menyelam ke Pusaran Sampah Terbesar di Dunia!



Jual Kantong Sampah Plastik Berkualitas – Lim Corporation

Seorang perenang jarak jauh menyelami Samudera Pasifik. Ia mengarungi lautan hingga ke area sampah raksasa.

Seperti diberitakan CNN, perenang itu bernama Ben Lecomte. Pada bulan Juni, ia berangkat dengan kapal dari Hawaii dan berenang selama 80 hari hingga melalui area sampah laut terbesar di dunia.

Pria Prancis berusia 52 tahun, telah bermukim di AS sejak 1991. Ia berenang hingga delapan jam dalam satu hari hingga sampai ke area sampah raksasa (Great Pacific Garbage Patch). Total, dia berenang sejauh 300 mil laut.

Juga dikenal sebagai pusaran sampah Pasifik, sampah itu membentang di wilayah antara Amerika Utara dan Jepang sekitar 1,6 juta kilometer persegi atau tiga kali ukuran Perancis, dua kali lipat ukuran Texas.

Great Pacific Garbage Patch dibatasi oleh gelombang besar. Itu merupakan arus samudera berputar yang menarik sampah ke arah pusat dan menjebaknya di sana, menciptakan pusaran sampah.

Sebuah survei baru-baru ini memperkirakan bahwa setidaknya 79.000 metrik ton plastik berputar di sekitar area itu. Sekitar 10-20% dari puing-puing sampah yang tersapu ke laut dibawa oleh Tsunami Tohoku yang melanda pantai Jepang pada tahun 2011.

Sebagian sampah terurai, tetapi tidak bagi yang terbuat dari plastik. Sebaliknya, plastik yang dihantam gelombang dan dipecah oleh sinar matahari menjadi potongan-potongan kecil atau mikroplastik.

Lecomte tidak terkejut saat menemukan sikat gigi, tas plastik, mainan pantai anak-anak, jaring ikan, tong sampah dan keranjang cucian. Lebih dari itu, ia dikejutkan oleh konsentrasi plastik yang tinggi dan mengubah lautan menjadi keruh.

Saat air berombak mikroplastik tidak terlihat dari permukaan tapi didorong semakin ke bawah hingga kedalaman 5 meter. "Dari sudut pandang perenang, itu seperti menatap langit yang sedang hujan bersalju," katanya kepada CNN.

Lecomte mengatakan tidak berbahaya untuk berenang. Ia bisa bermanuver di sekitar puing-puing sampah yang besar dan mengenakan alat snorkel. Jadi sedikit kemungkinan menelan mikroplastik.

Berenang jarak jauh

'Vortex swim' bukanlah aksi berenang ekstrem di laut pertamanya. Pada tahun 1998, pada usia 31, Lecomte berenang melintasi Samudra Atlantik dari Cape Cod ke Prancis.

Pada bulan Desember 2018, ia berusaha meraih rekor dunia dengan menjadi orang pertama yang berenang di seluruh luasnya Samudra Pasifik, dari Tokyo ke San Francisco. Setelah 1.500 mil laut, ekspedisi itu gagal ketika badai merusak kapal induk pendukungnya.

Oleh karena itu mengilhaminya untuk melakukan misi yang berbeda. Terkejut dengan banyaknya sampah yang dia temui di laut lepas, dia memutuskan untuk menyelam ke dalam Great Pacific Garbage Patch dan berbagi pengalaman dari perspektif perenang.

Dalam perjalanan ini, Lecomte dan krunya yang terdiri dari sembilan orang mengumpulkan data terperinci tentang plastik di Great Pacific Garbage Patch. Peneliti puing laut Drew McWhirter memimpin penelitian ilmiah di atas kapal.

"Saya ingin mencari tahu apa yang ada dari tampungan sampah itu? Jenis plastik apa saja yang terakumulasi di sana," katanya.

Dengan arahan dari para ilmuwan yang berbasis di darat, awak kapal menempelkan pelacak GPS mengambang ke serpihan puing besar, sehingga gerakan mereka dapat dilacak. Tim ini juga mengumpulkan, dan menghitung lebih dari 43.000 fragmen plastik menggunakan jaring pukat manta, instrumen oseanografi yang dirancang untuk menyusuri permukaan air dan mengumpulkan sampel.

Mereka menarik jala selama setengah jam, dua kali sehari, dan kemudian menghitung dan menganalisis isinya. Pada awal perjalanan, ketika kapal berlayar jauh dari Hawaii mereka mendapatkan 40 hingga 80 lembar plastik dalam waktu 30 menit, mudah untuk dihitung.

Tetapi ketika kapal itu bergerak semakin jauh dari darat, jumlah fragmen naik dengan cepat. Pada awal Juli, kapal melintasi perbatasan yang tak terlihat, permukaan air tampak sama tetapi selama tiga hari, konsentrasi plastik yang disapu oleh jaring melonjak dari ratusan ke ribuan.

Suatu terjaring 3.028 potong mikroplastik dalam 30 menit. Dari angka-angkanya, jelas bahwa ada jutaan keping mikroplastik di satu kilometer persegi lautan.

Tim juga mencari kandungan plastik di dalam ikan. Setiap kali menangkap satu ikan, mereka memeriksa isi ususnya dan mengambil sampel daging, sebelum memasak dan memakannya.

Dalam perut ikan mahi mahi yang ditangkap oleh kru, berisi dua ikan kecil, bagian cumi-cumi dan sepotong vexar yakni plastik yang biasa digunakan oleh industri pertanian kerang.


Terlihat dengan mata telanjang

Para kru mengirim sampel air laut dan potongan daging ikan ke Sarah-Jeanne Royer, seorang ahli plastik laut di Scripps Institution of Oceanography. Dia memeriksa keberadaan sampel mikroplastik plastik.

"Sebagian besar pakaian kita saat ini terbuat dari berbagai jenis plastik termasuk poliester, nilon, lycra, polypropylene dan itu lepas ketika dicuci. Dalam enam kilogram pakaian akan melepaskan serat sintetis sekitar 700.000 serat mikro," kata Royer.

Terbawa ke udara atau dalam pipa air, serat akhirnya mencapai laut. Menurut Ellen Macarthur Foundation, 60% pakaian saat ini terbuat dari tekstil berbahan plastik.

Meski microfiber merupakan sumber plastik di lautan, Royer tidak tahu pasti berapa jumlah total polusi plastik di laut. Royer sedang menganalisis sampel air laut untuk lebih memahami distribusi geografis serat mikro.

Ia kini sedang memeriksa daging ikan untuk melihat apakah serat mikro bersembunyi di sana. Dia mengatakan butuh waktu enam bulan untuk mendapatkan hasilnya.

"Menemukan serat mikro akan menunjukkan bahwa mereka tidak selalu diekskresikan oleh ikan tetapi dapat melewati dinding sel dan dimasukkan ke dalam daging," katanya.

Tentang dampak serat mikro masih dalam masa penelitian. Mereka tidak tahu apakah itu akan berdampak pada kesehatan bagi orang yang makan ikan.

Sulit menemukan cara menghapus serat mikro dari laut dalam skala besar. Tapi, Royer berharap bahwa data ilmiah akan mendorong pembuat kebijakan untuk membuat undang-undang untuk perbaikan teknis dalam mencegah serat memasuki laut.

Dia menunjuk ke perusahaan seperti Filtrol yang sedang mengembangkan filter yang menghilangkan serat mikro keluar dari mesin cuci. Ben Lecomte mengatakan pengalaman tatap muka dengan sampah Pasifik telah mendorongnya untuk mengurangi konsumsi plastik.
*Info lengkap mengenai harga Kantong Sampah Plastik silahkan klik DISINI

Bila Anda membutuhkan dan ingin memesan Kantong Sampah Plastik atau Plastik Pertanian & Perkebunan untuk budidaya tanaman atau untuk pembibitan atau digunakan untuk yang lainnya dengan harga murah silakan Anda menghubungi kami melalui SMS/CALL/WA pada hari dan jam kerja (Minggu dan hari besar TUTUP)

Customer Service:
Telp: 031- 8830487 (Jam Kerja 08.00 - 16.00 WIB)
Mobile: 0877 0282 1277 / 0812 3258 4950 / 0852 3392 5564
Email: limcorporation2009@gmail.com
Atau chat langsung dengan admin klik salah satu tautan berikut:

CATATAN:
- Minimal order 300 kg/ukuran/warna, ukuran custom
- Harga netto (tdk termasuk PPN)
- Harga franco Surabaya, belum termasuk ongkos kirim ke kota tujuan
- Harga tidak mengikat, bisa berubah setiap waktu

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Wow, Perenang Ini Menyelam ke Pusaran Sampah Terbesar di Dunia!"

Posting Komentar