PRODUSEN KANTONG SAMPAH PLASTIK

PRODUSEN KANTONG SAMPAH PLASTIK (TRASH BAG)
Melayani pemesanan kantong sampah plastik hitam & warna, baik untuk perkantoran, supermarket, hotel, dan apartemen. Kami juga melayani pemesanan kantong sampah medis untuk rumah sakit. Barang tidak ready, hanya melayani pemesanan, ukuran sesuai permintaan (custom), minimal pemesanan 300kg per ukuran.

HUBUNGI KAMI:
SMS/WA/Call: 0852.3392.5564 | 0877.0282.1277 | 08123.258.4950
Phone/Fax: 031- 8830487
Email: limcorporation2009@gmail.com

Inilah Beberapa Aksi Nyata Daur Ulang Plastik Bisa Menjadi Produk Berharga


Tidak bisa dipungkiri, manusia begitu bergantung kepada plastik. Kepraktisan serta kemudahan plastik membuat manusia sulit berpaling dari bahan yang satu ini. Dalam keseharian, hampir semua keperluan sehari-hari melibatkan plastik — belanja, membungkus barang, atau sekadar membungkus makanan di warung, semuanya butuh plastik.

Baca juga :

Plastik sekali pakai seringkali berakhir menjadi sampah yang berakhir di tempat pembuangan akhir. Namun dengan pengelolaan yang tepat, plastik bekas pakai tidak perlu menjadi sampah. Memerangi penggunaan plastik tidak diperlukan bila kita mau mulai konsisten mengelola sampah plastik dengan langkah awal sederhana, yaitu memilah.

Sampah plastik, jika dikelola dengan baik, dapat memberikan hasil atau manfaat yang lebih — seperti contoh di bawah ini.

1. Memanfaatkan Sampah Plastik Menjadi Benda Artistik

Kecintaan serta keprihatinan pasangan suami istri Russell Maier (Kanada) serta Ani Himawati (Indonesia) terhadap lingkungan mendorong keduanya untuk mengatasi sampah plastik. Hal yang dilakukannya pun sangat sederhana, efektif, dan artistik, yaitu dengan menggunakan metode ecobrick.

Ecobrick merupakan cara untuk meminimalisir sampah dengan media botol plastik yang diisi penuh dengan sampah anorganik (sampah yang tak dapat diuraikan atau membutuhkan waktu lama untuk terurai) hingga benar-benar keras dan padat.

Tujuan dari ecobrick ialah untuk mengurangi sampah berbahan dasar plastik, serta mendaur ulangnya dengan media botol plastik untuk dijadikan sesuatu yang berguna seperti meja, kursi, tembok, maupun barang kesenian lainnya — yang bahkan mempunyai nilai jual. Metode ini terbukti mengurangi jumlah sampah plastik di Kanada, negara kelahiran salah satu pencetus ecobrick, Russell Maier.

2. Menyulap Sampah Plastik Menjadi Paving Block (Conblock)

Salah satu penyebab sampah plastik Indonesia menumpuk ialah pengelolaan sampah yang masih buruk. Asosiasi Industri Plastik Indonesia (INAPLAS) memaparkan tingkat daur ulang sampah plastik di Indonesia masih rendah: dari total sampah plastik yang mencapai sekitar 65 juta ton per tahun, 45 persen tidak terkelola.

Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengendalikan sampah, salah satunya mengampanyekan zero plastic bag. Namun hal tersebut jelas membutuhkan waktu serta proses. Dibutuhkan upaya lain untuk mengendalikan sampah plastik, seperti yang dilakukan Kementerian Lingkungan Hidup serta Kehutanan (LHK) di Kabupaten Kendal, yaitu mengolah sampah plastik menjadi bahan material konstruksi yaitu paving block (conblock).

Selain ramah lingkungan, paving block dari limbah plastik ini mempunyai keunggulan. Di antaranya adalah lebih ekonomis, ringan tapi lebih kuat, tidak mudah pecah, serta tidak licin saat diguyur air hujan. Pemanfaatan sampah plastik menjadi paving block juga turut meningkatkan perekonomian warga karena mempunyai daya tarik serta nilai jual tinggi.

3. Mengolah Sampah Plastik Jadi Bahan Bakar Minyak (BBM)

Menurut Kepala Balai Besar Kimia dan Kemasan (BBKK) Roy Sianipar, solar di Indonesia masih mengandung banyak pengotor serta cetane number yang rendah. Hal tersebut dikarenakan solar tidak didestilasi sesuai dengan titik didih solar, yakni 250-350 derajat Celsius.

Guna menindaklanjuti hasil penelitian tersebut, Roy mengatakan, diperlukan pembuatan standar produk-produk berupa bahan bakar serta pelarut yang berbahan baku limbah plastik. Sejak tahun 2009, BBKK telah melakukan riset mengenai pengolahan sampah plastik jenis polietilena (kantong plastik).

Penelitian ini menggunakan dua macam alat: pirolisis skala 5 kilogram serta alat fraksionasi 5 liter. Hasilnya, produk (solar, minyak tanah, dan premium) dari sampah plastik  memiliki karakteristik lebih tinggi, sehingga direkomendasikan oleh Lemigas untuk dijadikan pelarut, dan telah diuji mendekati jenis pelarut produksi perusahaan energi nasional.

4. Meraup Rupiah dari Bisnis Kerajinan Daur Ulang Sampah

Sampah plastik yang dikelola dengan baik akan menjadi berkah tersendiri bagi pengelolanya. Ini yang terjadi kepada Fajar Purwaningsih, warga Dusun Metes, Bantul, Yogyakarta.

Berawal dari gerakan pemberdayaan masyarakat untuk mengelola sampah di lingkungan sekitar rumahnya, Fajar bisa mendapatkan pundi-pundi rupiah dari bisnis kerajinan daur ulang sampah.

Diberi nama Radite Collection, Fajar bersama warga lainnya mampu menghasilkan produk kerajinan daur ulang sampah seperti sandal, dompet, tas, tempat laptop, gantungan kunci, piring hias, payung, dan lainnya.

Permintaan akan produk daur ulang sampah terus meningkat setelah Fajar melakukan promosi melalui internet. Bahkan ada juga pesanan yang datang dari luar negeri, salah satunya dari Perancis.

5. Kembangkan Pengolahan Sampah Plastik Jadi Energi Listrik

Indonesia menduduki peringkat kedua dalam hal pembuang sampah plastik terbanyak di dunia. Oleh sebab itu berbagai inisiasi pengolahan sampah kini tengah digalakkan, seperti yang dilakukan pemerintah Provinsi Jawa Timur.

Pemprov Jawa Timur kini tengah melakukan berbagai upaya untuk mempercepat pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Plastik di Sidoarjo serta Surabaya, sebagai bagian dari rencana pemerintah pusat mengatasi masalah sampah plastik, serta pelaksanaan Peraturan Daerah Jawa Timur tentang Rencana Umum Energi Daerah (RUED).

PLTSa ini telah diuji coba Pemprov Jatim di salah satu pabrik di Kabupaten Mojokerto. Hasilnya, pengolahan sampah plastik yang dikelolanya mampu menghasilkan energi listrik sebesar 7,5 megawatt.

6. Menerapkan Teknologi Waste to Energy di TPPAS

Selain Pemprov Jawa Timur, Pemprov Jawa Barat juga serius dalam mengelola sampah plastik menjadi sumber energi listrik. Pemprov Jabar kini tengah menerapkan teknologi waste to energy di TPPAS Legok Nangka, Nagreg, Bandung. Legok Nangka dipilih berdasarkan hasil studi kelayakan dari semua kajian para ahli. Lahannya yang luas mampu menampung sampah jangka panjang. 

Di TPPAS yang rencananya akan mulai beroperasi pada 2022 ini, Pemprov Jabar akan menerapkan pengolahan sampah dengan menghasilkan energi, seperti waste to energy menjadi listrik atau menjadi PLTSa.  Di Legok Nangka, sampah tidak lagi menjadi ancaman, tetapi diubah menjadi sesuatu yang bermanfaat untuk masyarakat.

Itulah beberapa upaya yang dilakukan untuk menekan tumpukan sampah plastik. Jika dikelola dengan baik, plastik bisa mempunyai manfaat yang lebih untuk kehidupan manusia.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Inilah Beberapa Aksi Nyata Daur Ulang Plastik Bisa Menjadi Produk Berharga"

Posting Komentar