PRODUSEN KANTONG SAMPAH PLASTIK

PRODUSEN KANTONG SAMPAH PLASTIK (TRASH BAG)
Melayani pemesanan kantong sampah plastik hitam & warna, baik untuk perkantoran, supermarket, hotel, dan apartemen. Kami juga melayani pemesanan kantong sampah medis untuk rumah sakit. Barang tidak ready, hanya melayani pemesanan, ukuran sesuai permintaan (custom), minimal pemesanan 300kg per ukuran.

HUBUNGI KAMI:
SMS/WA/Call: 0852.3392.5564 | 0877.0282.1277 | 08123.258.4950
Phone/Fax: 031- 8830487
Email: limcorporation2009@gmail.com

Dilema, Sampah Plastik Impor Sebagai Peluang atau Ancaman?

Produsen & Distributor Kantong Sampah Best Quality - Lim Corporation

Sepasang suami istri, Saji dan Supiati, tampak sibuk memilah sampah serta mengelompokkan sampah plastik di pelataran rumah mereka di dusun Ploso, desa Bangun, kecamatan Pungging, kabupaten Mojokerto. Pengelompokan dilaksanakan berdasarkan jenis serta perkiraan harga jualnya. Sampah plastik yang mempunyai nilai jual, maka selanjutnya akan dijual kembali ke pabrik kertas Pakerin, di dekat desa mereka.

“Sampah dugi Pakerin, sampah dugi Mekabok, dugi nggih Megasurya, nek telas nggih ndugekne nek mbothen. Nggih wonten, plastik nggih enten rosokane niki, rosokane dipilah ngoten niki,” paparnya. (Terjemahan : Sampah dari (pabrik kertas) Pakerin, Mekabok, Megasurya, kalau habis sampahnya ya mendatangkan lagi. Ya ada yang bisa dimanfaatkan, plastik yang bisa dipilah seperti ini).

Baca Juga:

Pilah Sampah Plastik, Supiati-Saji Dapat Sekolahkan Anak-anak

Supiati menjalani profesi sebagai pemilah sampah plastik sejak 2008 lalu. Kepada VOA Supiati mengatakan sampah plastik yang dipilahnya ialah sampah plastik impor. Ia mengetahui hal ini dari merk dan negara asal yang tertera di bekas kemasan produk yang disortir.

Bahkan suaminya pun pernah menemukan uang kertas dolar Amerika dan poundsterling Inggris, baik dalam keadaan utuh maupun rusak.

Hasil sortir yang dijualnya dapat mencapai 1,6 juta rupiah, tergantung kemampuannya memilah sampah plastik impor itu. Dari pekerjaannya selama ini, mereka berhasil menyekolahkan anak-anaknya, bahkan membangun rumah sendiri.

“Niki (rumah) hasil niku, pundhake (tenaga). Tapi nggih saget gadhah niki dugi wingking, saget ndamel gubhuk, alhamdulillah, nyekolahaken anake nggih saget,” kata Supiati. (Terjemahan : Rumah ini hasil dari itu, kerja keras. Dapat memiliki dari sini ke belakang itu, dapat membangun rumah, alhamdulillah, menyekolahkan anak juga dapat)

Ecoton: China Hentikan Impor Sampah Plastik, Sebagian Besar Masuk ke Indonesia

Direktur Eksekutif Ecoton (Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah), Prigi Arisandi mengatakan, masuknya sampah dengan merk serta lokasi jual di luar Indonesia, diduga akibat kebijakan China menghentikan impor sampah plastik dari sejumlah negara di Eropa dan Amerika. Hal ini membuat sampah plastik beralih tujuan ke negara-negara di ASEAN, termasuk Indonesia. Diperkirakan ada lebih dari 300 kontainer yang sebagian besar mengangkut sampah plastik ke Jawa Timur setiap harinya.

Prigi meyakini adanya kenaikan jumlah volume sampah plastik yang masuk, setelah melakukan pengamatan di lokasi desa tempat pembuangan sampah plastik di Mojokerto, Sidoarjo, dan Gresik. Setiap hari ada penambahan jumlah truk pengangkut sampah plastik yang masuk ke daerah-daerah itu.

“Impor sampah plastik ini mengemuka, atau menjadi tinggi volumenya itu tiga bulan terakhir. Jadi sejak November itu kita melihat gejala-gejala. Jadi ada satu perusahaan kertas yang dia mengimpor bahan baku kerta itu, di dalamnya bercampur, 60 persen itu adalah sampah plastik, dan volume buangan sampah ke luar itu biasanya tiga sampai lima dump truk, per hari, ini sampai lima belas dump trup per hari, dan isinya itu plastik. Jadi botol plastik, sachet(kemasan), yang tidak bisa didaur ulang,” ujar Prigi.

Aktivis Lingkungan Pahami Mengapa Masyarakat Bersedia Tampung Sampah Plastik

Aktivis lingkungan dari Komunitas Nol Sampah, Hanny Ismail mengatakan masyarakat bersedia menampung sampah plastik di komunitas mereka karena adanya keuntungan ekonomi dari memilah dan menjual kembali sampah plastik itu, baik sebagai bahan membuat biji plastik, maupun bahan bakar produksi pabrik tahu dan krupuk di Jawa Timur.

“Yang dipandang masyarakat itu ada nilai ekonomisnya, oh ini ada uangnya, itu. Dia tidak bisa melihat bahwa itu ada dampak yang sangat luar biasa selain dampak ekonomis itu tadi. Ada dampak dalam kesehatannya juga, itu yang paling bahaya, juga dampak ke lingkungannya,” tukas Hanny.


Kajian Ecoton: Sampah Plastik Impor Berasal dari 20 Negara

Berdasarkan kajian atas merk sampah plastik (brand-audit) yang masuk itu, Ecoton mengumpulkan lebih dari 50 merk yang berasal dari lebih 20 negara di Eropa, Amerika, Australia dan Asia. Merk ini tertera pada sampah plastik kemasan yang diambil sebagai contoh di empat lokasi pembuangan dari empat pabrik kertas di Sidoajo, Gresik dan Mojokerto.

Sementara itu hasil uji laboratorium yang dilakukan peneliti Ecoton, Andreas Agus Kristanto Nugroho, atas contoh dari 11 saluran pembuangan pabrik kertas dan plastik di sepanjang Sungai Surabaya, juga menemukan partikel mikroplastik di dalam air.

“Ada banyak serpihan, per-milinya dia sangat dominan, rata-rata di bawah mikroplastik yang disepakati oleh kawan-kawan di jurnal ilmiah itu adalah di bawah lima mili, itu sepakati disebut mikroplastik,” kata Andreas.

Andreas menyebut partikel mikroplastik sangat berbahaya bagi makhluk hidup, yang secara langsung maupun tidak langsung hidup di air yang terdapat mikroplastik. Mikroplastik dapat menjadi transporter bagi limbah beracun dan zat berbahaya lainnya. Dari 168 ikan yang diteliti dengan dibedah lambungnya, ditemukan mikroplastik di lambung semua jenis ikan yang diteliti.

“Bahayanya di mikroplastik itu sebenarnya adalah dia sebagai transporter. Plastik sendiri tidak akan hancur ketika dicerna oleh makhluk hidup, tapi dia mengikat bahan-bahan lain yang dari limbah, dari racun yang ada di perairan sehingga dia mengikat di plastik ini yang akhirnya masuk ke saluran pencernaannya makhluk hidup terutama ikan yang sedang kita teliti, itu akhirnya zat-zat yang terikat ini yang terlepas dan terserap oleh ikan,” imbuhnya.

Ecoton Serukan Pemerintah Stop Sampah Plastik Impor

Prigi Arisandi menegaskan akan mengirimkan surat kepada kementerian terkait, agar memperhatikan ancaman bahaya sampah plastik bagi kelestarian lingkungan hidup. Prigi menyebutkan surat Menteri Perindustrian kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tertanggal 1 November 2018, yang meminta rekomendasi dibukanya keran impor plastik, serta persiapan sejumlah pabrik kertas meningkatkan kapasitas mesin industrinya, jelas merupakan indikasi masuknya sampah plastik impor ke Indonesia.
Jual Kantong Sampah Plastik

*Info lengkap mengenai harga Kantong Sampah Plastik silahkan klik DISINI

Bila Anda membutuhkan dan ingin memesan Kantong Sampah Plastik atau Plastik Pertanian & Perkebunan untuk budidaya tanaman atau untuk pembibitan atau digunakan untuk yang lainnya dengan harga murah silakan Anda menghubungi kami melalui SMS/CALL/WA pada hari dan jam kerja (Minggu dan hari besar TUTUP)

Customer Service:
Telp: 031- 8830487 (Jam Kerja 08.00 - 16.00 WIB)
Mobile: 0877 0282 1277 / 0812 3258 4950 / 0852 3392 5564
Atau chat langsung dengan admin klik salah satu tautan berikut:

CATATAN:
- Minimal order 300 kg/ukuran/warna, ukuran custom
- Harga netto (tdk termasuk PPN)
- Harga franco Surabaya, belum termasuk ongkos kirim ke kota tujuan
- Harga tidak mengikat, bisa berubah setiap waktu

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Dilema, Sampah Plastik Impor Sebagai Peluang atau Ancaman?"

Posting Komentar