PRODUSEN KANTONG SAMPAH PLASTIK

PRODUSEN KANTONG SAMPAH PLASTIK (TRASH BAG)
Melayani pemesanan kantong sampah plastik hitam & warna, baik untuk perkantoran, supermarket, hotel, dan apartemen. Kami juga melayani pemesanan kantong sampah medis untuk rumah sakit. Barang tidak ready, hanya melayani pemesanan, ukuran sesuai permintaan (custom), minimal pemesanan 300kg per ukuran.

HUBUNGI KAMI:
SMS/WA/Call: 0852.3392.5564 | 0877.0282.1277 | 08123.258.4950
Phone/Fax: 031- 8830487
Email: limcorporation2009@gmail.com

Sikap yang Diajarkan Jepang Soal Kebersihan Kepada Khalayak Dunia

Produsen Kantong Sampah di Jawa Timur - Lim Corporation

Para pelajar sudah meletakkan tas mereka di meja masing-masing. Mereka sudah tidak sabar pulang ke rumah setelah seharian mengikuti tujuh mata pelajaran yang per sesinya memakan waktu 50 menit.

Mereka tampak menyimak ketika guru memaparkan beberapa pengumuman.

"Baiklah anak-anak, berikut pembagian tugas bersih-bersih hari ini. Baris pertama dan kedua akan membersihkan ruang kelas. Baris ketiga dan keempat, koridor dan tangga. Baris kelima, bersihkan toilet."

Baca Juga : 
Suara keluhan terdengar dari para pelajar di baris kelima. Namun, tanpa aba-aba, mereka semua berdiri, mengambil pel, kain lap, dan ember dari lemari sapu di bagian belakang ruang kelas, kemudian langsung menuju toilet.

Pemandangan serupa terjadi di semua sekolah di seantero Jepang.

Orang yang baru pertama ke Jepang begitu terpukau melihat betapa bersihnya negara itu. Tapi lantas mereka menyadari tong sampah jarang tampak. Begitu pula penyapu jalanan. Pertanyaan yang kemudian hinggap di benak mereka: mengapa Jepang bisa begitu bersih?

Jawaban mudahnya adalah para warga Jepang punya kesadaran untuk menjaga kebersihan.

"Selama 12 tahun bersekolah, dari sekolah dasar hingga sekolah menengah atas, bersih-bersih adalah bagian dari jadwal rutin para pelajar," kata Maiko Awane, asisten direktur kantor perwakilan pemerintah Prefektur Hiroshima di Tokyo.

"Begitu pula di rumah, orang tua mengajar kami bahwa kami harus menjaga barang-barang dan ruang kami tetap bersih," ujarnya.

Elemen kesadaran sosial dalam kurikulum sekolah membantu para pelajar mengembangkan kesadaran dan kebanggaan pada lingkungan mereka. Siapa yang ingin mengotori sekolah ketika mereka sendiri yang harus membersihkannya?

"Saya pribadi terkadang tidak ingin bersih-bersih di sekolah," kenang penerjemah, Chika Hayashi.

"Namun saya menerimanya karena itu bagian dari rutinitas kami. Saya pikir bersih-bersih di sekolah adalah sikap yang baik karena kami belajar bahwa penting untuk bertanggung jawab atas kebersihan benda-benda dan tempat yang kami gunakan."

Setiap tiba di sekolah, para pelajar wajib menaruh sepatu mereka di locker dan menggantinya dengan sepatu kets.

Di rumah, semua orang yang ingin masuk ruangan harus meninggalkan sepatu di pintu masuk tanpa terkecuali.

Lantas, seiring dengan pertumbuhan para pelajar, konsep mereka tentang ruangan kelas bertambah luas hingga mencakup lingkungan sekitar rumah, kota, dan negara.

Beberapa contoh kebersihan Jepang yang viral adalah ritual tukang bersih-bersih di kereta Shinkansen selama tujuh menit. Aksi mereka telah menjadi tontonan wisatawan asing.

Bahkan penggemar sepak bola Jepang sadar kebersihan. Saat Piala Dunia digelar di Brasil (2014) dan Rusia (2018), pendukung timnas Jepang memukau khalayak dunia dengan bertahan di dalam stadion guna memungut sampah.

Para pemain timnas Jepang juga meninggalkan ruang ganti dengan kondisi mengilap. "Sungguh sebuah contoh bagi semua tim," cuit koordinator umum FIFA, Priscilla Janssens.

"Kami, orang Jepang, sangat sensitif dengan reputasi kami di mata orang lain," kata Awane. "Kami tidak ingin orang lain berpikir kami orang-orang buruk yang tidak terpelajar atau salah asuhan sehingga tidak bersih-bersih".

Pemandangan serupa berlangsung di berbagai festival musik di Jepang.

Pada festival Fuji Rock, yang merupakan festival musik terbesar dan tertua di Jepang, para pengunjung mengantongi sampah mereka sampai menemukan tong sampah.

Para perokok diinstruksikan membawa asbak portable dan diwanti-wanti 'tidak merokok ketika asap Anda mempengaruhi orang lan', demikian tertulis dalam laman resmi festival tersebut.


Betapa berbedanya dengan festival Woodstock pada 1969, ketika Jimi Hendrix beraksi dengan disaksikan sejumlah orang di tengah tumpukan sampah.

Contoh kesadaran sosial terdapat juga di keseharian. Pada pukul 08.00, misalnya, para karyawan kantor dan penjaga toko akan membersihkan jalanan di sekeliling tempat kerja. Anak-anak sukarela bersih-bersih sekali sebulan di lingkungan sekitar rumah, memungut sampah dari jalanan dekat sekolah mereka. Rukun warga juga mengadakan kerja bakti secara reguler. Sejatinya tidak banyak yang dibersihkan karena orang-orang membawa sampah pribadi ke rumah.

Bahkan uang kertas yang muncul dari ATM begitu bersih dan mulus bagaikan diseterika. Akan tetapi, uang tetap bisa kotor. Itu sebabnya orang Jepang jarang menyerahkan uang langsung ke orang lain. Di toko, hotel, dan taksi, akan ada tempat kecil untuk menempatkan uang. Orang lain kemudian mengambilnya.

Kotoran tak terlihat—bakteri dan kuman—menjadi sumber kerisauan lain. Saat seseorang sakit flu, mereka memakai masker agar orang lain tidak tertular. Tindakan kepedulian terhadap sesama seperti ini mengurangi penyebaran virus, sehingga menurunkan beban ekonomi yang timbul akibat absen kantor karena sakit dan pengeluaran untuk obat-obatan.

Lalu, bagaimana ceritanya warga Jepang begitu peduli pada kebersihan?

Sikap ini bukan hal baru di Jepang, sebagaimana dituturkan seorang pelaut bernama Will Adams ketika mendarat pada 1600. Dia kemudian dikenal sebagai pria Inggris pertama yang menginjakkan kaki di daratan Jepang.

Dalam buku kisah hidupnya yang berjudul Samurai William, penulis Giles Milton mencatat 'kaum bangsawan amat sangat bersih'. Mereka disebut punya kamar mandi uang beraroma kayu serta 'selokan dan kakus tak ternoda'. Pada era yang sama, jalanan di Inggris 'kerap melimpah dengan kotoran'.

Orang-orang Jepang ketika itu 'kaget' oleh sikap bangsa Eropa yang abai pada kebersihan pribadi.

Kepedulian pada kebersihan ini dilatari oleh pemikiran pragmatis. Saat cuaca sedang panas dan lembab, makanan cepat basi, bakteri cepat berkembang biak. Sehingga kebersihan sama dengan kesehatan.

Tapi, sikap itu juga dilatari pemikiran yang lebih mendalam.

Kebersihan adalah bagian utama dari ajaran Buddha yang tiba dari China dan Korea antara abad ke-6 dan ke-8.

Faktanya, ajaran Buddha versi Zen, yang datang ke Jepang dari China pada abad ke-12 dan ke-13, menganggap berbenah dan memasak sebagai latihan spiritual yang sama pentingnya dengan bermeditasi.

"Dalam ajaran Zen, semua kegiatan rutin, seperti memasak dan bersih-bersih, harus dipandang sebagai kesempatan untuk mengamalkan Buddhisme. Membersihkan debu baik fisik maupun spiritual memainkan peranan penting dalam praktik keseharian," kata Eriko Kuwagaki dari Kuil Shinshoji di Fukuyama, Prefektur Hiroshima.

Dalam The Book of Tea karya Okakura Kakuro mengenai upacara minum teh dan filosofi Zen yang melatarinya, disebutkan bahwa ruangan tempat upacara minum teh digelar "…semuanya harus benar-benar bersih sehingga tidak ada partikel debu yang ditemukan di pojok tergelap. Jika ada, tuan rumahnya bukanlah master teh."

Okakura menulis kata-kata itu pada 1906 lampau, namun masih relevan hingga kini.

Sebelum upacara minum teh di Rumah Teh Seifukan di Taman Shukkeien di Hiroshima, pengunjung bisa menyaksikan asisten master teh berbalut kimono sedang memegang kertas cokelat nan lengket guna mengambil setiap debu.
Jual Kantong Sampah Plastik
*Info lengkap mengenai harga Kantong Sampah Plastik silahkan klik DISINI

Bila Anda membutuhkan dan ingin memesan Kantong Sampah Plastik atau Plastik Pertanian & Perkebunan untuk budidaya tanaman atau untuk pembibitan atau digunakan untuk yang lainnya dengan harga murah silakan Anda menghubungi kami melalui SMS/CALL/WA pada hari dan jam kerja (Minggu dan hari besar TUTUP)

Customer Service:
Telp: 031- 8830487 (Jam Kerja 08.00 - 16.00 WIB)
Mobile: 0877 0282 1277 / 0812 3258 4950 / 0852 3392 5564
Email: limcorporation2009@gmail.com
Atau chat langsung dengan admin klik salah satu tautan berikut:

CATATAN:
- Minimal order 300 kg/ukuran/warna, ukuran custom
- Harga netto (tdk termasuk PPN)
- Harga franco Surabaya, belum termasuk ongkos kirim ke kota tujuan
- Harga tidak mengikat, bisa berubah setiap waktu

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Sikap yang Diajarkan Jepang Soal Kebersihan Kepada Khalayak Dunia"

Posting Komentar