Proses Pengelolaan Sampah
Senin, 11 September 2017
Kantong Plastik Sampah,
Kantong Plastik Sampah Medis,
Metode Pengelolaan Sampah,
Pabrik & Distributor Kantong Plastik Sampah
Edit
Sampah Plastik |
Pengelolaan sampah ialah pengumpulan, pengangkutan, pemrosesan, pendaur-ulangan , atau pembuangan dari material sampah. Kalimat ini biasanya mengacu pada material sampah yg dihasilkan dari kegiatan manusia, dan biasanya dikelola untuk mengurangi dampaknya terhadap kesehatan, lingkungan atau keindahan. Pengelolaan sampah juga dilakukan untuk memulihkan sumber daya alam. Pengelolaan sampah bisa melibatkan zat padat, cair, gas, atau radioaktif dengan metoda dan keahlian khusus untuk masing masing jenis zat.
Cara pengelolaan sampah berbeda beda antara Negara maju dengan negara berkembang, berbeda juga antara daerah perkotaan dengan daerah pedesaan, berbeda juga antara daerah perumahan dengan daerah industri. Pengelolaan sampah yang tak berbahaya dari pemukiman & institusi di area metropolitan biasanya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah, sedangkan untuk sampah dari area komersial & industri biasanya ditangani oleh perusahaan pengolah sampah.
Teknik pengelolaan sampah berbeda beda tergantung banyak hal, diantaranya tipe zat sampah, tanah yg digunakan untuk mengolah & ketersediaan area.
Pengelolaan sampah merupakan proses yang diperlukan dengan dua tujuan, yaitu:
1. Mengubah sampah menjadi material yang memiliki nilai ekonomis.
2. Mengolah sampah agar menjadi material yang tak membahayakan bagi lingkungan hidup.
Metoda atau Cara Pengolahan Sampah
1. Metode daur-ulang
Proses pengambilan barang yang masih memiliki nilai dari sampah untuk digunakan kembali disebut sebagai daur ulang.Ada beberapa cara daur ulang, pertama ialah mengambil bahan sampahnya untuk diproses lagi atau mengambil kalori dari bahan yang bisa dibakar utnuk membangkitkan listik. Metode metode baru dari daur ulang terus ditemukan & akan dijelaskan dibawah.
2. Metode pengolahan kembali secara fisik
Metode ini ialah aktifitas paling populer dari daur ulang , yaitu mengumpulkan & memakai kembali sampah yang dibuang, contohnya botol bekas pakai yang dikumpulkan kembali untuk digunakan kembali. Pengumpulan bisa dilakukan dari sampah yang sudah dipisahkan dari awal (kotak sampah/kendaraan sampah khusus), atau dari sampah yang sudah tercampur.
Sampah yang biasa dikumpulkan ialah kaleng minum aluminum, kaleng baja makanan/minuman, Botol HDPE & PET, botol kaca, kertas karton, koran, majalah, & kardus. Jenis plastik lain seperti (PVC, LDPE, PP, & PS) juga bisa di daur ulang.Daur ulang dari produk yang komplek seperti komputer atau mobil lebih susah, karena harus bagian bagiannya harus diurai & dikelompokan menurut jenis bahannya.
BACA JUGA
Fungsi Kantong Sampah Medis Berdasarkan Warna
Mengenal SOP Penangan Sampah Medis dengan Kantong Plastik Sampah Khusus
Menghitung Jumlah Lembar Kantong Plastik Sampah Per Kg
Pabrik & Distributor Kantong Plastik Sampah
3. Metode Pengolahan biologis
Material sampah organik, seperti zat tanaman, sisa makanan atau kertas, bisa diolah dengan memakai proses biologis untuk kompos, atau dikenal dengan istilah pengkomposan.Hasilnya ialah kompos yang bisa digunakan sebagi pupuk & gas methana yang bisa digunakan untuk membangkitkan listrik.
Contoh dari pengelolaan sampah memakai teknik pengkomposan ialah Green Bin Program (program tong hijau) di Toronto, Kanada, dimana sampah organik rumah tangga, seperti sampah dapur & potongan tanaman dikumpulkan di kantong khusus untuk di komposkan.
Kantong Plastik Sampah |
Kandungan energi yang terkandung dalam sampah bisa diambil langsung dengan cara menjadikannya bahan bakar, atau secara tak langsung dengan cara mengolahnya menajdi bahan bakar tipe lain. Daur-ulang melalui cara “perlakuan panas” bervariasi mulai dari memakainya sebakai bahan bakar memasak atau memanaskan sampai memakainya untuk memanaskan boiler untuk menghasilkan uap & listrik dari turbin-generator. Pirolisa & gasifikasi ialah dua bentuk perlakukan panas yang berhubungan, dimana sampah dipanaskan pada suhu tinggi dengan keadaan miskin oksigen. Proses ini biasanya dilakukan di wadah tertutup pada Tekanan tinggi. Pirolisa dari sampah padat mengubah sampah menjadi produk berzat padat, gas, dan cair. Produk cair & gas bisa dibakar untuk menghasilkan energi atau dimurnikan menjadi produk lain. Padatan sisa selanjutnya bisa dimurnikan menjadi produk seperti karbon aktif. Gasifikasi & Gasifikasi busur plasma yang canggih digunakan
5. Metode Penimbunan Darat
Pembuangan sampah pada penimbunan darat termasuk menguburnya untuk membuang sampah, metode ini ialah metode paling populer di dunia. Penimbunan ini biasanya dilakukan di tanah yg ditinggalkan, lubang bekas pertambangan, atau lubang lubang dalam. Sebuah situs penimbunan darat yg di desain & di kelola dengan baik akan menjadi tempat penimbunan sampah yang hiegenis & murah. Sedankan penimbunan darat yg tak dirancang & tak dikelola dengan baik akan mengakibatkan berbagai masalah lingkungan, diantaranya angin berbau sampah, menarik berkumpulnya Hama, dan adanya genangan air sampah. Dampak lain dari sampah ialah gas methan & karbon dioksida yang juga sangat berbahaya. (di Bandung kandungan gas methan ini meledak & melongsorkan gunung sampah)
Karakter desain dari penimbunan darat yang modern diantaranya ialah metode pengumpulan air sampah memakai bahan tanah liat atau pelapis plastik.Sampah biasanya dipadatkan untuk menambah kepadatan & kestabilannya, dan ditutup untuk tidak menarik hama (biasanya tikus). Banyak penimbunan samapah mempunyai sistem pengekstrasi gas yang terpasang untuk mengambil gas yang terjadi. Gas yang terkumpul akan dialirkan keluar dari tempat penimbunan & dibakar di menara pemabakar atau dibakar di mesin berbahan bakar gas untuk membangkitkan listrik.
6. Metode Pembakaran/pengkremasian
Pembakaran ialah metode yang melibatkan pembakaran zat sampah. Pengkremasian & pengelolaan sampah lain yg melibatkan temperatur tinggi baisa disebut “Perlakuan panas”. kremasi merubah sampah menjadi panas, gas, uap & abu.
Pengkremasian dilakukan oleh perorangan atau oleh industri dalam skala besar. Hal ini bsia dilakukan untuk sampah padat, cari maupun gas. Pengkremasian dikenal sebagai cara yang praktis untuk membuang beberapa jenis sampah berbahaya, contohnya sampah medis (sampah biologis). Pengkremasian ialah metode yang kontroversial karena menghasilkan polusi udara.
Pengkremasian biasa dilakukan dinegara seperti jepang dimana tanah begitu terbatas, karena fasilitas ini tak membutuhkan lahan seluas penimbunan darat. Sampah menjadi energi (Waste-to-energy=WtE) atau energi dari sampah (energy-from-waste = EfW) ialah terminologi untuk menjelaskan samapah yang dibakar dalam tungku & boiler guna menghasilkan panas/uap/listrik.Pembakaran pada alat kremasi tidaklah selalu sempurna, ada keluhan adanya polusi mikro dari emisi gas yang keluar cerobongnya. Perhatian lebih diarahkan pada zat dioxin yang kemungkinan dihasilkan di dalam pembakaran & mencemari lingkungan sekitar pembakaran. Dilain pihak, pengkremasian seperti ini dianggap positif karena menghasilkan listrik, contoh di Indonesia ialah rencana PLTSa Gede Bage di sekitar kota Bandung.
7. Metode Penghindaran & Pengurangan
Sebuah metode yang penting dari pengelolaan sampah ialah pencegahan zat sampah terbentuk, atau dikenal juga dengan “pengurangan sampah”. Metode pencegahan termasuk penggunaan kembali barang bekas pakai, memperbaiki barang yang rusak , mendesain produk supaya bisa diisi ulang atau bisa digunakan kembali (seperti tas belanja katun menggantikan tas plastik ), mengajak konsumen untuk menghindari penggunaan barang sekali pakai (contohnya kertas tissue), dan mendesain produk yang memakai bahan yang lebih sedikit untuk fungsi yang sama (contoh, pengurangan bobot kaleng minuman).
0 Response to "Proses Pengelolaan Sampah"
Posting Komentar